Langsung ke konten utama

Redefinisi Paradigma Menuju Transformasi Perpustakaan

Muh. Syarif Bando, Kepala Perpustakaan Nasional RI membawa materi
Seminar Nasional HMPII berlangsung dengan meriah di Auditorium UIN Alauddin Makassar, Jumat, 17 November 2017. Sekitar 300-an peserta memadati acara ini mendengarkan sajian materi perihal “Transformasi Perpustakaan sebagai Ruang Literasi dan Pengembangan Masyarakat”. Sebagai pembicara seminar ialah Drs. Muh. Syarif Bando, MM (Kepala Perpustakaan Nasional RI), Nirwan Ahmad Arsuka (Pendiri Pustaka Begerak Indonesia), dan Muh. Quraisy Mathar, S.Sos, M.Hum (Kepala UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar). Ketiga pembicara ini tampil dengan perspektifnya masing-masing, dan mampu memikat para peserta untuk antusias bertanya.

Dalam seminar ini, Muh Syarif Bando mengajak untuk melakukan transformasi perpustakaan dengan meredefenisi ulang paradigma perpustakaan kearah yang baru. Menurutnya, perpustakaan tidak hanya fokus pada deretan buku, tetapi perpustakaan adalah bagaimana melihat manusianya. Hal tersebut menjadi penting sebab layanan perpustakaan hadir untuk memenuhi kebutuhan fundamental manusia sekaligus merespon kompleksitas masyarakat. “Paradigma perpustakaan harus dijabarkan kembali, jadi ada redefinisi perpustakaan, redefinisi pustakawan, dan paradigma pelayanan terkini”, ujar Muh. Syarif Bando.

Sementara, Nirwan Ahmad Arsuka yang bergerak bersama relawan, menggambarkan kehadiran Pustaka Bergerak Indonesia sebagai tawaran atau alternatif dari pengelolaan perpustakaan. Baginya, distribusi masyarakat Indonesia yang tersebar luas harus dijangkau dengan berbagai moda yang bergerak. Wilayah yang tidak punya perpustakaan adalah sasaran yang selama ini dituju oleh relawan jaringan Pustaka Begerak Indonesia. “Tentunya, perpustakaan yang tidak bergerak, juga masih sangat dibutuhkan di masa depan”, katanya.

Berbeda dengan kedua pembicara tersebut, Muh Quraisy Mathar membicarakan gambaran kekuatan perpustakaan dan buku yang diangkat melalui media gambar bergerak (Film). Beberapa film besutan Hollywood ia sebutkan sebagai contoh yang menarik dalam menjelaskan pentingnya perpustakaan. Sebagai seorang sutradara yang akan melaunching film motivasi pendidikan, Quraisy Mathar mengharapkan kedepan ada banyak media yang bisa digunakan untuk mengajak orang membaca. “Dari perbincangannya dengan berbagai pegiat literasi, diantaranya Perahu Pustaka yang digerakkan Ridwan Alimuddin, saya terobsesi suatu saat bisa menggarap perjuangannya dalam narasi film”, ungkapnya.

Seminar Nasional HMPII yang berlangsung di Auditorium UIN Alauddin
Di sesi tanya jawab, Nasrullah, perwakilan dari mahasiswa perpustakaan menanggapi kebijakan terkait jalur inpassing dalam pengangkatan pustakawan. Pertanyaan tersebut juga disampaikan oleh alumni dalam rangka melihat prospek alumni ilmu perpustakaan ke depannya melalui kebijakan Perpustakaan Nasional.

Hal ini lalu direspon oleh Muh. Syarif Bando, yang juga disampaikan padanya dari para dosen-dosen ilmu perpustakaan dari beberapa kampus. Menurutnya, karena peluang menjadi pegawai negeri terbatas, maka Muh. Syarif Bando menyampaikan hal yang bisa dilakukan untuk memenuhi jumlah pustakawan ialah membuka kesempatan kerja di perpustakaan melalui jalur inpassing. “Pegawai yang lain dibolehkan bila ingin menjadi pustakawan, namun tidak dibiarkan menjadi pustakawan jika tidak dilatih mengelola perpustakaan” tegasnya.

Lain pula dengan Nirwan Ahmad Arsuka, dalam melihat peran pustakawan saat ini. Ia menyebut pustakawan hari ini sudah harus memikirkan pengelolaan perpustakaan secara radikal. Baginya, alumni perpustakaan tidak lagi berhak dengan perpustakaan yang biasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perihal Pustaka Bergerak oleh Nirwan Ahmad Arsuka

Nirwan Ahmad Arsuka bersama Komunitas Seni Adab Saya akan meneruskan di bagian dimana Pak Syarif Bando sudah membuka dengan sangat bagus seminar ini, yakni peran penting pustakawan dan persaingan yang muncul di masa depan. Rekan-rekan, saingan Anda nanti dalam 10 tahun itu, bukan hanya yang terbaik di Eropa, bukan yang terbaik dari China, atau bukan hanya terbaik dari Amerika. Saingan-saingan Anda masa depan adalah robot-robot dengan kecerdasan buatan, yang sekarang muncul di mana-mana. Hari ini, kalau Anda membaca media sosial yang bertebaran di mana-mana, yang sering kita ributkan adalah tenaga kerja dari China. Kita meributkan pemimpin-pemimpin atau pengusaha-pengusaha yang berkebangsaan dari China. Tanpa kita sadari, tanpa kita ketahui, sejumlah perubahan besar telah mengintai kita dan memaksa kita untuk melakukan perubahan. Dan perubahan besar yang kita hadapi ini, itu hanya mungkin bisa kita menangkan kalau kita memiliki pengetahuan yang memadai. Pengetahuan yang memadai

Sekilas Tentang HMPII

Sedikit sejarah singkat bahwa perlu diketahui pada 24 Oktober 2002 di Jogjakarta yang dihadiri oleh HMJ Ilmu Perpustakaan UGM, BEM-J IPI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan HMPSD Perpin Undip yang membentuk FKMPI (Forum Komunikasi Mahasiswa Perpustakaan dan Informasi) yang dilanjutkan kembali pada FKMPI II pada 25-27 Mei 2003 di Jakarta yang diikuti 12 himpunan namun tidak tercapai kesepakatan. Maka dari itu dibentuk KNMPI (Konggres Nasional Mahasiswa Perpustakaan dan Informasi) di Unpad pada 2004 yang di ikuti 13 himpunan. Pada tanggal 1 Maret 2004 di Unpad Bandung merupakan tanggal bersejarah yang dilaksanakan pada tanggal 29 Februari - 3 Maret 2004, sebab pada tanggal tersebut adalah awal mula eksistensi mahasiswa perputakaan dan informasi dalam mengembangkan dan memperjuangkan keberadaan profesi pustakawan dan juga ahli informasi.  Himpunan Mahasiswa Perpustakaan dan Informasi Indonesia (HMPII) adalah organisasi mahasiswa perpustakaan dan informasi dari berbagai perguruan ti

Hasil Kongres HMPII Ke-6

Silahkan Unduh pada gambar di bawah ini       Kongres HMPII Ke-6